Selasa, 23 November 2010

KEBIASAAN DAN SUASANA MUSIM PANAS DI JEPANG

YUKATA
Yukata adalah pakaian yang populer di antara masyarakat Jepang pada permulaan zaman Edo, kira-kira empat ratus tahun yang lalu, bersamaan dengan popularitas kain katun. Berbeda dengan kimono, yukata sebagai baju yang dipakai sehabis mandi air panas, dapat dikenakan dengan nyaman pada musim panas dengan tidak berlapis-lapis.
Saat ini, hampir semua orang berpakaian ala barat dan kesempatan untuk memakai Yukata sedikit sekali. Tetapi sebagai tanda datangnya musim panas, banyak orang yang menanti-nantikan untuk mengenakannya pada saat diadakan pesta kembang api atau festival musim panas, dll.

Yukata dikenakan baik oleh pria maupun wanita, juga oleh dewasa maupun anak-anak, tetapi terutama saat digemari oleh wanita muda.

Setiap tahun pada bulan Juni dan Juli, banyak majalah-majalah mode bagi wanita muda yang menampilkan edisi khusus mengenai Yukata bersama dengan pakaian renang. Diperkenalkan pula dengan rinci tidak hanya foto Yukata dengan corak tradisional, tetapi juga Yukata dengan disain baru lengkap dengan cara mengenakannya dengan baik dan pantas, model rambut yang sesuai, cara pengenaannya,dll.
KEMBANG API
Pesta kembang api yang mewarnai langit pada waktu malam hari musim panas di Jepang merupakan suatu peristiwa besar yang diselenggarakan setiap tahun, dibanyak tempat di dekat laut atau sungai. Kabarnya, kembang api ditemukan kira-kira tahun 1659 yaitu pada pertengahan zaman EDO. Kembang api Jepang berbeda dengan kembang api Eropa yang bermodel air mancur. Kembang api Jepang berbentuk lingkaran dengan bunga-bunga yang banyak. Setelah ditembakkan memperlihatkan bermacam-macam warna yang berubah-ubah. Oleh karena bentuk dan warnanya yang bermacam-macam, sering dikatakan keindahan kembang api Jepang adalah nomor satu di dunia.

Pesta kembang api dilaksanakan pada hari-hari musim panas yang panas di bulan Juli atau Agustus. Pada malam itu banyak orang berkumpul, baik bersama keluarga, kekasih, maupun lainnya. Banyak pula dibuka kedai-kedai yang menjajakan makanan dan minuman, ketangkasan menangkap ikan emas, permainan, undian, dll, menjadikan-nya suatu malam yang sangat ramai. Foto menggambarkan suasana pesta kembang api, yang dilaksanakan pada bulan Juli di propinsi Kobe.
BIOSKOP
Di Jepang setelah perang dunia ke II, film dianggap sebagai bintangnya rekreasi rakyat. Tetapi oleh karena penyebaran TV sejak tahun enampuluhan, dan juga karena populernya penyewaan video pada tahun delapanpuluhan, orang-orang sudah mulai meninggalkan bioskop. Tetapi filmnya sendiri tetap digemari oleh orang banyak, mereka menikmati melalui penyewaan video atau melalui pemutaran film di TV.
Oleh sebab itulah, di Jepang sejak tahun 1993 mulai dibuka gabungan bioskop yang disebut cinema complex yang populer di Amerika dan Inggris. Cinema Complex adalah suatu gedung yang di dalamnya ada 7 sampai 15 layar film yang dibangun berdampingan dengan lapangan parkir, hyper shopping store, amusement park, dll.
Saat ini, diseluruh Jepang jumlahnya terus bertambah, seolah ingin mengatakan bahwa popularitas bioskop akan datang kembali seperti dulu kala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar