Minggu, 21 November 2010

Legenda Jepang Kuchisake-Onna (Wanita Bermulut Robek)




MYTH ¦:


Kuchisake-Onna : The slit-mouthed woman.
Data Diri Kuchisake-Onna :
Jenis kelamin : Wanita.
T/B Badan : Selayaknya wanita biasa pada umumnya.
Ciri-ciri : Rambut panjang, makai masker bedah operasi, taring di mulut yang dekat di telinga jumlah gigi sekitar 130 buah.
Kelemahan : Aroma pomade rambut.
Penangkal : Permen Bekko-Ame (permen keras berwarna kuning tua).
Habitat : Perkotaan dan komplek perumahan di Japang.

Kuchisake-Onna (Wanita Bermulut Robek) adalah sejenis siluman dalam mitologi dan legenda urban Jepang. Ia berwujud seorang wanita yang memiliki ciri-ciri fisik berambut panjang, taring di mulut yang dekat di telinga jumlah gigi sekitar 130 buah, dan menutup mulutnya yang robek dengan menggunakan kipas, syal atau masker bedah operasi (versi yang paling populer).
Memakai masker bedah di Jepang untuk aktivitas sehari-sehari merupakan kebiasaan yangg umum, terutama saat musim dingin atau ketika sakit flu. karenannya, Kuchisake-Onna bisa dengan mudah masuk ke gerombolan orang tanpa perlu dicurigai. Ia sering muncul di jalan-jalan yang sepi, saat bertemu dengan korbannya, ia akan menanyakan “Watashi Kirei?” (Apakah Saya Cantik?) jika sang korban menjawab “ya”, ia akan membuka maskernya sambil berkata “Walaupun wajahku seperti ini?”. jika sang korban panik Kuchisake-Onna akan langsung membunuhnya. begitu pula jika kamu menjwab tidak, ia akan marah dan langsung melayangkan belatinya.
Dalam legenda, Kuchisake-Onna tadinya adalah seorang wanita muda yang hidup pada Zaman Heian. Kemungkinan ia adalah seorang istri atau selir samurai. Ia dikaruniai wajah yang sangat cantik namun sombong, ia juga sering berselingkuh di belakang suaminya. Suaminya merasa sangat cemburu dan dikhianati, lalu suaminya menyerangnya dan membelah mulutnya dari kuping ke kuping. “Sekarang siapa yang akan berkata kau cantik?” ejek suaminya.
Sementara dalam versi legenda urban, Kuchisake-Onna adalah seorang wanita korban operasi wajah yang gagal. Konon katanya, dokter yang mengoperasi wajahnya memakai pomade (jenis minyak rambut) dengan bau yang menusuk. Ketika sedang dioperasi ia tidak bisa tenang karena bau itu sehingga si dokter secara tidak sengaja memotong mulutnya hingga robek. Wanita itu menjadi histeris dan marah lalu membunuh dokter itu. Belakangan ia dibunuh oleh para penduduk kota dan ia pun menjadi hantu penasaran. Ada beberapa versi lain mengenai asal-usulnya namun kurang populer, misalnya:
Korban kecelakaan lalu-lintas yang wajahnya rusak.
Seorang wanita yang mengalami gangguan kejiwaan sehingga merobek mulutnya sendiri dengan benda tajam.
Seorang wanita korban pemerkosaan yang mulutnya dirobek oleh si pemerkosanya atau ia sendiri yang melakukannya setelah menjadi gila karena perkosaan itu.
Seorang wanita yang leluhurnya memperoleh uang haram dengan menyembah siluman anjing sehingga anak cucunya dikutuk bermulut robek dan bila mati akan menjadi siluman.

Kuchisake-Onna menutupi mulutnya yang robek dengan masker operasi dan sering bergentayangan di kota pada waktu malam, terutama ketika sedang berkabut. Bila bertemu seseorang, terutama anak-anak atau mahasiswa di jalan yang sepi, ia akan bertanya, “Watashi Kirei?” (Apakah Saya Cantik?). Bila orang itu menjawab “ya”, ia akan membuka maskernya dan bertanya lagi, “Walaupun wajahku seperti ini?”. Pada saat itu, bila si korban yang biasanya terkejut dan takut menjawab tidak, ia akan membunuhnya dengan gunting, golok, sabit, atau senjata tajam lainnya. Bila si korban tetap menjawab ya dan tidak terlihat panik atau pun ketekutan setelah melihat wajahnya di balik masker, ia akan gembira dan membebaskannya, namun ada juga yang mengatakan walaupun korban melakukan itu, Kuchisake-Onna akan mengikutinya sampai ke rumah. Setelah sampai di rumahnya, baru ia akan membunuhnya di depan pintu rumah si korban. Bila korbannya wanita, Kuchisake-Onna akan merobek mulutnya hingga serupa dengannya. Bila korbannya laki-laki, Kuchisake-Onna akan langsung membunuhnya, dan bila korbannya anak-anak, ia akan memakannya.
Legenda urban yang populer pada tahun 70’an mengatakan bahwa korban akan selamat bila ia menjawab “biasa saja”. Sementara versi tahun 2000an mengatakan bahwa korban akan selamat bila menjawab, “begitulah” atau bertanya balik pada Kuchisake-Onna dengan pertanyaan yang serupa. sehingga Kuchisake-Onna bingung dan berpikir dulu apa yang akan ia lakukan, saat sedang bingung itulah korban mempunyai kesempatan untuk kabur. Cara lain untuk lolos dari Kuchisake-Onna adalah dengan menawarkannya permen Bekko-Ame (permen keras berwarna kuning tua) karena ia menyukainya namun tidak bisa menikmatinya sehingga mengingatkannya lagi pada penderitaannya. Selain itu bisa juga dengan mengucapkan “pomade” sebanyak tiga kali, ada yang menyebutkan enam kali. Ucapan itu akan membuatnya takut dan kabur karena mengingatkannya kembali pada ahli bedah yang merusak wajahnya. Korban juga bisa memakai pomade untuk mencegahnya mengikutinya.
Jika bertemu dengan Kuchisake-Onna, jangan panik dan jangan berlari. Konon Kuchisake-Onna mempunyai kecepatan lari 100 yard/detik, melebihi kecepatan atlet olimpiade. Bahkan yang kabur dengan menggunakan kendaraan motor pun dapat ia kejar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar